YAALLAH...Cukuplah ENGKAU sebagai pelindungku, kerana dalam diriMU terkandung pelindung hatiku.
Aku tak perduli bila cintaMU kan tiba. Kerana aku yakin, saat cintaMU hadir untukku tiada seorangpun yang mampu menghalangnya.

Aa Gym Seorang Mubaligh dan Wirausahawan

Aa Gym? Siapa Dia?

Kali pertama saya mengenalinya, entah berapa tahun yang lalu. Melalui rancangan TV di salah sebuah siaran Indonesia. Ceramah dan tausiyah yang disampaikan serta bacaan doa beliau, sangat menyentuh hati saya. Doa yang dibaca dengan menggunakan bahasa melayu Indonesia. Mudah difahami. Ringkas. Tepat. Padat. Menyeluruh untuk semua rakyat. Dan yang paling muhim, saya rasa zuq nya! Sambil sama-sama menadah tangan mengaminkan doa beliau, tidak sedar air mata mengalir.


Disini saya sertakan sedikit butiran tentang peribadi beliau.

JOM TAARRUF!




Aa Gymnastiar11 Aa Gym Seorang Mubaligh dan Wirausahawan Nama Pengagas “Manajemen Kalbu” ini kian melambung sebagai mubaligh. Popularitasnya saat ini menyamai Hamka pada 1970-an dan setara dengan “Dai Sejuta Umat”, Zainudin M.Z., tahun 1980-an. Itulah K.H. Abdullah Gymnastiar, yang lebih senang – dan lebih popular — dengan panggilan Aa Gym ketimbang kiai, misalnya. Aa adalah cara orang Sunda memendekkan kata ‘kakak’ (abang).

Tampil bersahaja, suka merendah, dan menyejukkan, ceramah-ceramah agamanya di sebuah stasion televisi dan di Masjid Istiqlal, Jakarta, mampu menguras air mata para hadirin. Ia bahkan tak segan-segan mengajak dirinya dan hadirin meneladani bayi dan anak-anak, yang disebutnya bagai “gelas bening, sehingga sebutir debu pun yang menempel padanya bisa terlihat.” Bayi dan anak-anak, katanya “tidak pendendam, rendah hati, dan jujur”.

“Belajarlah dari bayi, yang tak pernah merasa gagal,” katanya dalam bagian ceramahnya berjudul ‘Anak sebagai Lahan Tafakkur’. “Ketika ia belajar berjalan, setiap jatuh ia selalu bangun dan mencoba lagi. Jika ia marah pada temannya, sebentar kemudian akan baikan kembali.” Aa lalu menghubungkannya pertikaian antar sesama saudara di Indonesia, yang tak pernah habis-habisnya memendam dendam.
Aa Gymnastiar2 Aa Gym Seorang Mubaligh dan Wirausahawan
Aa Gym lahir di Bandung pada 29 Januari 1962, dari pasangan Letkol H. Engkus Kuswara dan Hj. Yeti Rohayati. Meskipun tidak tumbuh di lingkungan pesantren, keluarganya terkenal disiplin dan religius.

Guru agamanya yang pertama adalah adiknya sendiri, Agung Gunmartin, yang cacat, lumpuh, matanya juling, dan telinganya hampir tuli. Yang istimewa, Agung sangat gigih, tetap rajin kuliah dan tak pernah lepas salat wajib dan tahajud. “Meski bernapas saja sulit, dia tetap mendisiplinkan diri untuk ke masjid,” kenangnya. Aa sendiri seorang kakak yang setia, yang rajin menggendong sang adik bila ke masjid dan mendampinginya ketika ke kampus.

Namun lama kelamaan, kesehatan Agung kian memburuk, hingga duduk pun ia sudah tak mampu. Tangannya tidak dapat lagi digerakkan. Namun keadaan itu diterimanya dengan sabar dan tawakkal, tanpa berkeluh-kesah. “Sampai akhirnya dia meninggal di pangkuan saya, ” papar Aa Gym dengan mata berkaca-kaca.

Pada usia 20 tahunan, Gymnastiar berguru pada Ajengan Junaedi dari Garut, Jawa Barat. Dan hanya dalam tiga hari, ia oleh gurunya dinyatakan telah memiliki ilmu laduni – yang memberinya kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui proses belajar. Menurut Gym, ia sendiri kurang begitu yakin apakah benar ia telah menguasai ilmu tadi. Namun beberapa guru spiritualnya yang lain juga menyatakan bahwa dia telah dikaruniai ma’rifatullah—‘pengetahuan dari Allah’. Seorang di antaranya KH Khoer Affandi, ulama tasawuf terkenal Jawa Barat yang semasa hidupnya memimpin Pesantren Miftahul Huda, Manonjaya, Tasikmalaya.

“Berkat ilmu itu, saya bisa tiba-tiba tanpa sengaja mengetahui hal-hal baru saat berceramah,” tutur lelaki yang memanggil ‘bos’ kepada lawan bicaranya. Saat materinya dirujuk dengan kitab-kitab tafsir, isinya ternyata tak berbeda.

Pencarian jati diri Aa Gym diwarnai sejumlah peristiwa aneh melalui mimpi, baik yang dialaminya sendiri maupun oleh ibu dan adiknya. Dalam mimpinya, ibunya mendapati Rasulullah sedang mencari seseorang. Sedang adiknya bermimpi melihat Rasulullah mendatangi rumah mereka. Dalam mimpinya sendiri, Aa Gym sempat salat berjamaah bersama Rasulullah dan keempat Sahabat: Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali.

“Saya berdiri di samping Sayidina Ali, sementara Rasulullah bertindak sebagai imam,” paparnya. Dalam mimpi sebelumnya, ia merasa didatangi seorang tua berjubah putih bersih, yang mencuci mukanya dengan ekor bulu merak bersaput madu. Dia lalu mengatakan Aa Gym insyaallah akan menjadi orang yang mulia, kelak. Setelah mimpi-mimpi itu, Gymnastiar mulai berguru pada beberapa ulama.

Sebagai kiai, Aa Gym tahu sekali bahwa lebih baik memberi daripada menerima. Maka lelaki yang sejak SMA berjiwa wirausaha ini merintis pembentukan Keluarga Mahasiswa Islam Wiraswasta (KMIW) pada 1987. KMIW membuat dan menjajakan stiker, kaos oblong, gantungan kunci, dan alat tulis menulis yang dibubuhi slogan-slogan religius.

Pada 1990, ia mendirikan Yayasan Pondok Pesantren Daarut Tauhid (DT). Pendirian DT terilhami gerakan Al-Arqam di Malaysia, yang berhasil secara mandiri memenuhi kebutuhan sehari-hari secara Islami. Beberapa waktu kemudian, DT pindah lokasi ke Jalan Gegerkalong Girang 67. Di lokasi rumah pondokan berkamar 20 buah itu, ia menyewa dua kamar. Di sana ia sering mendapat tantangan berat, karena lokasi itu dikenal sebagai markas “biang kerok” keresahan masyarakat. Toh ia kemudian berhasil mengontrak seluruh kamar yang ada, dan bahkan mampu membeli kepemilikannya seharga Rp 100 juta.


Sumber: Muballigh.com

 
Lilypie - Personal pictureLilypie Pregnancy tickers