YAALLAH...Cukuplah ENGKAU sebagai pelindungku, kerana dalam diriMU terkandung pelindung hatiku.
Aku tak perduli bila cintaMU kan tiba. Kerana aku yakin, saat cintaMU hadir untukku tiada seorangpun yang mampu menghalangnya.

MERAIH BERKAH DARI SEBUAH EPAL


“Alhamdulillah, selama hidup saya tidak pernah makan sesuatu atau memberikan sesuatu yang dilarang Allah pada anak saya untuk dimakan. Anak perempuan saya baik dalam segala hal. Kalian adalah pasangan yang serasi. Semoga Allah Subhanahu wa ta`ala memberkati kalian dan menganugerahkan kalian anak yang shaleh. Saya memberikan kebun apel ini sebagai hadiah pernikahan kalian. Sekarang, pergilah menemui isterimu.”

Kalimat penuntas itu ditujukan kepada seorang lelaki Tsabit bin Ibrahim, yang tidak lain adalah ayah kandung Imam Abu Hanifah –seorang imam dan cendekiawan sepanjang masa– ketika masih muda telah menjadi seorang yang sangat shaleh, jujur dan suka menolong. Ia tidak pernah iri hati pada harta benda milik orang lain. Ia juga berusaha untuk tidak melanggar hak orang lain.

Siang itu udara panas sekali. Seorang anak muda berjalan sendiri, di tengah hutan gersang dengan pepohonan yang jarang. Tampak terseok-seok berjalan. Didera rasa haus dan lapar ia mencoba untuk tetap meneruskan perjalanan. Ternyata di hutan itu ia menemukan sebuah sungai kecil berair cukup jernih.

Alhamdulillah air ini cukup membantu menghilangkan dahagaku.Dia berkata dalam hati seraya membasuh mukanya.

Namun setelah air mengalir membasahi kerongkongannya, perutnya pun berteriak minta diisi. Sudah dua hari lebih ia belum makan. Sepanjang melintasi perjalanan tadi, ia belum menemukan makanan apapun. Jangankan hewan liar, pohon yang berbuah pun tak dijumpainya.

Sambil duduk memandangi sungai, ia merenungi perjalanannya, atau lebih tepat pengembaraannya. Telah beberapa waktu dilalui hidupnya untuk mengembara melintasi bumi Allah, sekedar mencari pengalaman hidup dan berguru pada mereka yang ditemuinya. Tanpa sadar karena lapar dan kantuk yang mulai menyerang, dilihatnya satu dua benda yang mengapung di sungai kecil itu. Dipandanginya lebih jelas. Ya, itu adalah buah, seperti buah apel karena merah warnanya. Bangkit dari duduknya kemudian mencari sebatang dahan kayu untuk menarik buah itu ke pinggir.

“Alhamdulillah, kalau rezeki tak akan kemana. Bismillahirrahmaanirrahiim….hmm, lezat sekali apel ini. Serasa masih baru dipetik dari pohonnya.” Gumamnya, setelah 3-4 gigitan yang telah ditelan, tiba-tiba anak muda itu berhenti mengunyah apel tersebut.

“Astaghfirullah, buah ini belum diketahui siapa yang empunya, kok sudah aku makan tanpa seijinnya.” Sejenak kemudian mengalir air matanya. Terisak ia.

“Buah ini belum halal bagiku. Duhai perutku maafkan diriku yang telah memberikan sesuatu yang belum jelas kehalalannya padamu.” Terdiam, buah apel yang sudah separuh dimakan itu kemudian ia pandangi, berpikir mencoba mengolah isi hatinya. Sebuah sikap langka untuk sekarang ini.

Saat ini kejujuran begitu sulit ditemui. Kejujuran sudah menjadi barang langka, jangankan untuk mengembalikan atau menghalalkan sepotong apel, uang triliunan rupiah dibawa kabur sambil tidak ada niat untuk mengembalikannya. Atau untuk hal-hal “kecil” seperti menggunakan aset kantor untuk keperluan pribadi, sudahkah kita menghalalkannya?

“Aku harus menemukan sumber dari buah apel ini. Bertemu dengan pemiliknya dan meminta kepadanya untuk mengikhlaskan satu buah apel ini untuk menjadi rezekiku.”

Bergegas ia membereskan perbekalannya dan kemudian berjalan menyusuri sungai kecil itu untuk menemukan sumber buah apel yang dimakannya. Hingga sampailah ia di sebuah kebun kecil di pinggir sungai yang disusurinya itu. Tampak ada beberapa ladang dengan beberapa jenis tanaman lain di dekat situ, juga sebuah gudang kecil. Sejurus kemudian tertahan pandangannya pada sebuah rumah yang sederhana namun cukup asri yang menunjukkan penghuninya adalah orang yang rajin merawatnya. Menujulah ia kesana dengan harap-harap cemas dapat bertemu pemiliknya.

Pemuda Tsabit sesekali membandingkan apel yang ada di tangannya dengan apel yang ada di sekitar kebun itu. Tsabit yakin apel yang ada di tangannya itu berasal dari kebun itu.

“Assalamu’alaikum..”
“Wa alaikum
ussalam warahmatullahi wabarakatuh..”

Sesosok lelaki paruh baya muncul dari balik pintu.
“Siapakah engkau wahai anak muda?”
“Nama saya Tsabit bin Ibrahim, apakah bapak pemilik rumah ini, juga kebun dan ladang di dekat rumah ini?”
“Betul, sayalah pemiliknya.”
“Apakah kebun apel itu juga milik bapak?”
“Iya, kebun itu milik saya, sekarang sedang berbuah.
“hmm, silakan masuk dan duduk dulu.”

“Begini tuan, saya adalah seorang pengembara, ketika sedang dalam perjalanan, saya menemukan sungai kecil. Disitu kemudian saya temukan beberapa buah apel yang terapung. Karena lapar yang telah begitu mendera , saya ambil dan saya makan. Saya baru sadar bahwa buah ini pasti ada yang punya sebelumnya, hingga kemudian saya mengikuti sungai tadi dan menemukan kebun dan rumah Tuan” lanjutnya sambil memperlihatkan buah apel yang tinggal separuh.”

“Hmm….”, lelaki pemilik rumah itu bergumam pendek.
“Maafkan saya, sudilah kiranya Tuan yang baik hati untuk mengikhlaskan buah apel ini untukku. Tanpa keikhlasan Tuan, niscaya buah apel ini akan menjadi barang haram yang saya makan, dan saya akan menyesalinya seumur hidup saya. Tak terperi rasanya dalam urat nadi saya mengalir darah yang yang disusupi ketidakhalalan. Bagaimana pertanggungjawaban saya terhadap keturunan saya, darah daging saya kelak??” Pemuda ini kembali menyaput air mata yang menggenang..

Pemilik kebun itu adalah seorang yang alim dan shaleh. Ia tahu, dalam pandangan agama tidak ada alasan untuk tidak mengizinkan seseorang makan apel yang ditemukan di pinggir sungai.

Ia merenung, “Saya ingin mengetahui, apakah anak muda ini benar-benar seorang yang ‘alim, yang takut pada Allah karena telah melakukan sesuatu yang ia tidak yakin apakah itu benar atau salah. Atau ia hanya seorang pembual bermuka dua, yang hanya ingin menarik perhatian?” Untuk bisa menjawab pertanyaan itu, akhirnya pemilik kebun apel memutuskan untuk menguji anak muda tersebut.

Setelah beberapa saat pemilik kebun apel berkata dengan roman muka yang masam. “Anak muda, saya tidak bisa begitu mudah memaafkan kamu, saya punya persyaratan untuk itu.” Tiba-tiba ia mendapat ide untuk menguji anak muda ini.

“Baiklah, tapi saya mengajukan persyaratan. Untuk apel yang telah engkau makan, engkau harus membayarnya dengan bekerja di kebunku selama 3 tahun tanpa bayaran. Jadi engkau hanya akan mendapat makanan dan minuman sehari-hari sebagai upah bekerja itu. Dan untuk itu, engkau boleh menempati gudang di sebelah itu sebagai tempat bernaungmu.”

Awalnya Tsabit muda bersiteguh untuk membayar apel itu, tetapi pemilik kebun apel tidak mengizinkannya. Tercekat pemuda itu mendengar ucapan si orang tua. Lama ia terdiam, kacau, kalut, menimbang-nimbang. Akhirnya, setelah menghela nafas sambil beristighfar berkali-kali, ia mengangguk. Tidak ada pilihan lain. Ia harus memperbaiki kesalahannya, agar dimaafkan. Tanpa berpikir panjang lagi segera ia menyetujui persyaratan yang sulit itu. Selama tiga tahun ia bekerja untuk pemilik kebun apel itu.

“Tuan, mungkin sudah ditakdirkan oleh Allah, ini sudah menjadi suratan nasib saya. Kiranya Allah mengetahui apa yang terbaik bagi saya demi halalnya makanan yang masuk ke dalam tubuh saya ini.”

Akhirnya bekerjalah sang anak muda itu di kebun dan ladang lelaki tua. Dengan giat dijalani hidupnya di ladang dan kebun tersebut. Seraya selalu memohon keberkahan dalam lakon hidup yang dijalaninya.

Setelah 3 tahun berjalan, anak muda itu kemudian menemui pemilik kebun.
“Tuan, hari ini hari terakhir saya bekerja disini. Saya telah menyelesaikan janji saya memenuhi permintaan Tuan.”

Pemilik kebun apel sadar, bahwa anak muda ini, yang sedang berdiri di hadapannya, adalah orang yang luar biasa. Anak muda ini telah memikat hatinya dan karenanya ia tidak akan membiarkan anak muda ini pergi begitu saja.

Pemilik kebun apel sejenak kemudian menjawab, “Tunggu dulu anak muda, masa 3 tahun sudah engkau jalani, namun saya belum dapat memaafkan. Persayaratan terakhir adalah engkau harus menikahi putriku semata wayang. Yang perlu engkau ketahui bahwa ia tidak dapat menggerakkan tangannya, tidak bisa berjalan, tidak bisa mendengar dan tidak bisa melihat. Seandainya engkau menerimanya sebagai istri, maka kuikhlaskan buah apel dari kebunku yang engkau makan waktu itu.”

Jujur saja, menikahi seorang wanita cacat, adalah perkara yang sulit. Persyaratan ini sangat berat bagi Tsabit. Tapi hidup dengan mengabaikan suara hati nurani dan ketika kelak meninggal dan akan bertemu dengan Allah, tentunya lebih berat lagi. Tsabit merenung, begitu aneh perannya dalam kehidupan yang bisa terjadi, hanya karena menemukan apel yang sedang menggelinding di tepi sungai, lalu menggigitnya tanpa berpikir panjang. Sambil memandang tanah dengan wajah pucat pasi Tsabit berkata :

“Duhai, ujian apa lagi ini ya Allah, setiap lelaki tentu mengharapkan istri yang sempurna, secantik bidadari, bermata jeli dengan riasan mahkota permaisuri di kepalanya. Tak terbayang betapa berat semua ini.” Pilu doanya dalam hati.

Namun sebagai. “Ya, saya menyetujui persyaratan Tuan, dengan begitu sebaiknya Tuan memaafkan saya.” akhirnya lelaki yang teguh memegang janjinya itu mengangguk. Di dalam setiap ujian, ada hikmah yang semoga dapat meningkatkan ketakwaannya.

Beberapa hari kemudian, Tsabit menikah dengan anak perempuan si pemilik kebun apel secara sederhana. Pada malam harinya, Tsabit pergi menuju kamar pelaminan, dimana mempelai wanita telah menunggunya. Di sana ia melihat seorang muslimah impian yang cantik jelita, yang tersenyum padanya. Tsabit merasa takjub dan terheran-heran:

“Ya Allah, saya telah salah masuk kamar.” Tsabit bergegas meninggalkan kamar dan dalam sekejab ayah wanita itu datang menghampirinya.

“Maaf, saya telah salah masuk kamar.” Tsabit mencoba menjelaskan dengan wajah tersipu malu.

“Itu bukan kamar yang salah. Ia adalah anak perempuan saya.” jawab si pemilik kebun apel yang sekarang telah menjadi mertuanya.

“Saya sudah menemuinya. Tapi ia bukanlah anak perempuan seperti yang Tuan ceritakan pada saya. Ia sama sekali tidak cacat seperti yang Tuan katakan.”

Mertuanya berkata sambil tersenyum, “Anakku! Anak perempuan saya lumpuh, karena ia sampai saat ini tidak pernah memasuki tempat hiburan manapun, ia buta, karena sampai sekarang tidak pernah memandang laki-laki yang tak dikenalnya, ia juga tuli, karena ia selama ini tak pernah mendengar fitnah dan hanya mematuhi Al Qur’an dan kata-kata Rasululllah Shalallaahu Alaihi wa Sallam.”

Subhanallah sungguh keshalihahan seorang muslimah sejati. Hal Ini juga sudah langka. Saat ini kita begitu sulit menemukan seorang muslimah yang “buta, bisu, tuli, dan lumpuh” dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Mungkin ada, tetapi begitu sulit menemukannya. Mungkin, bagi seorang laki-laki yang menginginkan muslimah seperti ini, setidaknya harus memiliki kejujuran yang dimiliki oleh Tsabit.

Karena alasan itulah sang pemilik kebun mempertimbangkan secara mendalam dan akhirnya mengambil keputusan menyerahkan anak perempuannya kepada Tsabit, karena dia telah yakin bahwa Tsabit pantas mendapinginya. Karena takut pada sari apel yang telah masuk ke dalam perutnya, setuju untuk bekerja selama 3 tahun hanya agar kesalahannya dimaafkan.

“Alhamdulillah, selama hidup saya tidak pernah makan sesuatu atau memberikan sesuatu yang dilarang Allah pada anak saya untuk dimakan. Anak perempuan saya baik dalam segala hal. Kalian adalah pasangan yang serasi. Semoga Allah Subhanahu wa Ta`ala memberkati kalian dan menganugerahkan kalian anak yang shaleh. Saya memberikan kebun apel ini sebagai hadiah pernikahan kalian. Sekarang, pergilah menemui isterimu.”

Begitu mendengar kata-kata itu, Tsabit segera melupakan semua kegundahan di hatinya selama ini dan pergilah ia menuju pasangan hidupnya yang berharga dan sangat dikasihinya. Dari pernikahan ini lahirlah Imam besar Abu Hanifah, yang mengajarkan dasar-dasar Mahzab Hanafi.

Tsabit telah memakan setengah buah apel, terus mencari pemiliknya meskipun harus menempuh perjalanan sehari semalam. Kemudian dia sanggup untuk menikahi anak pemilik kebun meskipun dikatakan bahwa putrinya tersebut buta, tuli, bisu, dan lumpuh. Sungguh semua itu dilakukan Tsabit demi kehalalan sebuah apel. Namun karena ‘kehalalan’ inilah dia beroleh berkah dari Allah.

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.” (QS. Al Fathir:29)


sumber: DAKWATUNA

Read rest of entry

'AJIBTU



"Woi budak ISMAN!!"

"Kau orang nampak tak ni??"

"Nak kena seorang satu??"

"Tak reti bahasa ke apa yang Ustaz Khidir cakap??"

Bentak si Najib kepada dua orang mahasiswa sambil menunjukkan penumbuknya.Cuak budak-budak ISMAN dibuatnya.Sejak akhir-akhir Najib berasa jengkel dan meluat apabila mendengar nama ISMAN. Najib yang terkenal tenang orangnya, tiba-tiba boleh meningkat secara mendadak meter api kemarahannya apabila mendengar nama ISMAN.

"Sabar Ustaz Najib…sabar…" "Sabar tu kan separuh daripada iman…"

Pujuk Ustaz Khidir cuba menenangkan keadaan Najib yang diselaputi api kemarahan. Siapa yang tidak kenal Najib ? Mahasiswa tahun 3, apabila api kemarahan dan panas barannya datang maka tidak mampu dikawal lagi.

"Kalau aku nampak lagi kau orang dekat sini siap aku kerjakan!!"

Marah betul Najib petang itu.

Sudahlah ikut jalan belakang,datang pula dengan muka tidak tahu malu hendak 'survey-survey' dewan. Bisikan hati Najib menghasut.

Bukan budak-budak ISMAN itu tidak tahu bahawa pada hari itu Persatuan Anak Negeri Johor Mesir sedang membuat persiapan di dewan untuk acara Hari Terbuka Aidilfitri anak-anak Johor di Mesir. Boleh pula terkeseng-keseng datang menyelinap masuk. Yang makin menaikkan kemarahan Najib bila budak-budak ISMAN ni datang secara sembunyi-sembunyi,tidak dimaklumkan kepada YDP atau ajkt yang berada disitu.

Sudahlah program Iftar Ramadhan yang dianjurkan oleh Persekutuan Mahasiswa Islam Mesir haritu cuba digagalkan oleh mereka.Persatuan anak negeri yang lain pun goyah dengan kerenah mereka. Dan kali ini giliran Persatuan Anak Negeri Johor pula ingin dibadai. Bentak hati Najib.


*******************************


"Assalamualaikum Ustaz Khidir"

Sapa si Mujahid Al-Ansar kepada Yang DiPertua PANJM.

"Walaikumussalam….Ada apa-apa yang boleh ana bantu ke akhi??"

'Ana-anta' adalah kata ganti nama bagi 'saya-awak'.Bahasa Arab.Ianya selalu dikgunakan oleh bangsa Arab sendiri.Mahasiswa-mahasiswa Timur Tengah juga tidak mahu ketinggalan mempraktikan kalimah Arab ini.

"Ini ada kad jemputan untuk menghadiri Majlis Sambutan Aidilfitri ISMAN"

Senyum si Mujahid Al-Ansar sambil menghulurkan kad jemputan Hari Raya

Kepada Ustaz Khidir.

"Eh? Buat di Dewan Rumah Johor Rabi'atul Adawiyah?"

"Ye Ustaz..jemput lah datang ustaz..dari pukul 10 pagi hingga 3 petang"

"Tak..tak,maksud ana,ana tidak tahu pun tentang penggunaan dewan di Rumah Johor ni?

Terkejut Ustaz Khidir apabila melihat kad jemputan yang tertera ;-"Dewan Rumah Johor Rabi'atul Adawiyah –Bertarikh 5 Syawal 1430".Sedangkan pada tarikh itu Persatuan Anak Negeri Johor akan mengadakan Majlis Hari Raya di rumah Johor lama di Arbedeen.

"Tapi Ustaz,kami dah dapat keizinan menggunakan dewan itu dari Warden Rumah Negeri Johor.."

Jelas Mujahid Al-Ansar menerangkan duduk sebenar kekeliruan keadan itu.

"Tapi anta tahu tak prosedur-prosedur antara persatuan??"

Ustaz Khidir meminta penjelasan.

"Err…tapi ustaz…saya hanya menjalankan tugas untuk mengedarkan kad jemputan ini sahaja..malah kami sudah mendapat keizinan ini dari warden Johor semenjak dua minggu yang lalu..yang lain-lain sudah pun diuruskan oleh pelaksana yang diamanahkan.."

"Dua minggu?? Amanah???"


********************************


Malam itu Ustaz Khidir betul-betul tidak boleh melelapkan mata.Jiwa kepimpinannya berkecamuk.Tercabar dia dengan tindakan puak-puak ISMAN.Keharmonian persatuan mahasiswa Johor yang telah lama bermukim di muka bumi mesir ini cuba digoyahkan.Bacaan politiknya selama ini bahawa ISMAN tidak akan dapat menembusi fikrah mahasiswa Johor ternyata meleset.Kali ini Persatuan Anak Johor Mesir cuba diuji.

Jelas-jelas warden tidak meminta pandangan atau memaklumkan sebarang perkara kepadanya.Padahal sudah beberapa pertemuan dalam dua minggu ini diadakan untuk membincangkan tentang majlis sambutan Aidilfitri.Tetapi tidak sekali pun pegawai Johor itu memaklumkan kepadanya.

"Ana tidak tahulah apalah situasi yang sedang anta rasakan sekarang ini.."

Terngiang-ngiang kata-kata Ustaz Syed Ahmad ,Yang DiPertua Persatuan Mahasiswa Islam Selangor Mesir.Dia lebih berpengalaman menghadapi kerenah ISMAN terhadap mahasiswa Selangor yang cuba ditarik kedalam ISMAN.Mahasiswa-mahasiswa Selangor yang baru adalah sasaran utama mereka sekarang ini.

"Kalau pun fikrah nmahasiswa Johor tidak goyah terhadap ISMAN, tetapi kita perlu sedar, inilah peluang mereka sekurang-kurangnya memperkenalkan ideologi mereka.."

Tambah Ustaz Sulaiman, mantan Pengerusi Majlis Perwakilan Mahasiswa Dumyat. Kata-kata beliau makin merunsingkan fikiran Ustaz Khidir.

"Ya Allah…teguhkanlah kesatuan ini ya Rabb…jika kami telah melakukan kemaksiatan maka gantikanlah kami dengan mereka-mereka yang lebih baik dari kami."

Rintih Ustaz Khidir didalam doa selepas melakukan solat hajatnya.Dia meneruskan solat Taubat setelah dimulai dengan Tahajud dan diakhiri dengan tiga rakaat Witir.Dia melakukan qiamullail ringkas di sepertiga malam itu.Memohon petunjuk dan keampunan dari Sang Penguasa.

Sambil berwirid menunggu azan subuh,telefon bimbitnya berbunyi menunjukkan ada mesej baru yang masuk.

"Salam Us Khidir,sesungguhnya Allah bersama-sama orang-orang yang benar"

Ringkas sahaja pesanan ringkas yang diterimanya dari Presiden Persekutuan Mahasiswa Islam Mesir.Dia telah meminta pandangan dari semua sahabat seperjuangan ketika didalam mesyuarat 'ruassak' tergempar siang tadi.Bertalu-talu sokongan dan dukungan yang diterimanya tadi.Membincangkan tindakan-tindakan ISMAN yang melampau-lampau terhadap Persatuan Mahasiswa Islam Mesir dan Persatuan Anak Negeri yang bernaung dibawahnya.


************************************



"Mereka ini tidak tahu malu ke??? Guna jalan belakang?!"

Bentak Najib lagi melayan barannya.

"Sabar..mereka hendak buat kebaikkan sebenarnya..tapi mereka tidak tahu cara.."

Ustaz Khidir cuba mententeramkan Najib.

"Arhhh….! Matlamat tidak pernah menghalalkan cara Ustaz Khidir..!"

Bentak Najib lagi….

"Sabar Najib…Sabar…"

"Nama sahaja Islamic! Tapi perangai tidak islamic langsung!" "Ikatan Saudara Mukminin Nasional konon!"

Najib terus membentak sambil memulas-mulas penumbuknya.Dia seakan tidak dapat menahan sabarnya lagi.

"Mentang-mentanglah dia berdaftar dibawah Jabatan Penuntut Mahasiswa Malaysia, dia ingat dia boleh buat sesuka hati??"

Geram si Najib.

"Persatuan kita ada pendirian, mereka telah pun mendapat keizinan dari pegawai PANJM.." "Ana telah menjelaskan pendirian kita ketika perjumpaan dengan warden tadi, pendirian kita jelas,kita tidak ada apa-apa hubungan dengan persatuan mereka, pada masa yang sama kita ada Majlis Hari Raya di Rumah Johor Lama Arbedeen dan ana tidak membenarkan semua ahli kita mengikuti program meraka."

Jelas Ustaz Khidir bersama-sama ahli jawatankuasa tadbir PANJM.

"Selepas ini, kita perlu menyusun segala aktiviti dan program kita dengan lebih baik,supaya anak-anak Johor yang bermukim disini tidak mudah terpedaya dengan anasir-anasir yang melabelkan gerakan mereka sebagai gerakan Islam, tetapi mereka tidak mengamalkan ajaran Islam yang sebenar."

"Ingatlah wahai sabahat-sahabat,ingtalah kamu wahai para pemimpin,sesungguhnya kesatuan yang kita bawa ini adalah kesatuan yang bertunjangkan Al-Quran dan As-Sunnah "

"Selagi kesatuan ini bertapak diatas kedudukan syariat yang Allah redhai,maka selagi itulah kita wajib menjaganya.Janganlah kita yang meruntuhkannya dan jangan pula kita yang cuba menggoyahkan kesatuan ini."

"Wahai para pemimpin,ingatlah kata-kata Imam Saydina Ali: Sesungguhnya kesatuan Islam yang terbina yang tidak mempunyai perancangan akan dikalahkan oleh kesatuan batil yang mempunyai peracangan yang teliti"

Ustaz Khidir mengingatkan ahlijawatankuasa tadbir yang lain dan mengakhiri perjumpaannya….


*Cerpen diatas khalayan semata-mata tiada kena mengena samada yang hidup ataupun yang telah meninggal dunia..ianya hanya khayalan kreatif penulis yang datang diangin lalu dan dicoretkan diatas kertas dan dipublishkan disini....




p/s:

TAJUK CERPEN: BADAI ISMAN
KARYA: MUHAMMAD ALHIDAYAT KHALID
BLOG: www.salhidayat2u.blogspot.com

Sejujurnya saya agak terkejut bila membaca cerpen ini. Bukan kerana jalan ceritanya. Tapi kerana gerakan hati penulis untuk menghasilkannya. Ala kulli hal, semoga cerpen ini menjadi titik mula untuk dia terus menceburi bidang ini....
Read rest of entry

JUADAH TRADISI BAWEAN

RENCANA UTAMA
________________________________________________________________
Juadah tradisi Bawean
Oleh IZYAN LIYANA MOHD.DARIF
izyanliyana.mdarif@kosmo.com.my

Lontong yang popular dalam kalangan masyarakat Bawean, yang berasal dari Indonesia, kini diterima di Malaysia. Apakah keistimewaannya?




"KALAU masyarakat Melayu di sini wajib ada ketupat dan rendang untuk juadah Aidilfitri, kami masyarakat Bawean kena makan lontong. Kalau hendak dibandingkan untuk menyediakan ketupat dan lontong, rasanya lontong lebih mudah kerana ia tidak perlu dianyam," kata pengusaha lontong, Ermaniah Masjuri, 49.

Menurut ibu kepada sepuluh anak itu, lazimnya mereka akan menyediakan lontong dua hari sebelum hari raya. Ini kerana lontong enak dimakan selepas ia disejukkan pada suhu bilik.

Seperti ketupat, proses memasak lontong juga mengambil masa antara enam hingga lapan jam. Rasanya tidak jauh beza dengan ketupat kerana menggunakan beras sebagai bahan utama.

"Cuma kelongsong ketupat diperbuat daripada daun kelapa, manakala lontong menggunakan daun pisang," ujarnya yang pantas menyiapkan sepuluh kelongsong dalam masa kurang 15 minit.

Lontong adalah makanan tradisi masyarakat Bawean yang berasal dari Pulau Bawean, Indonesia. Mengikut kiraan geografi, pulau itu terletak di Laut Jawa dan kira-kira 80batu di sebelah utara Surabaya, Indonesia.

Mudah

Ironinya di Pulau Bawean lontong dimakan bersama rojak, soto, gulai dan kuah lodeh. Namun kerana proses pembuatannya yang mudah, lontong banyak ditemui di kedai-kedai makan di banyak daerah di Indonesia dan restoran-restoran di Malaysia.




"Sejak kecil saya didedahkan dengan sajian lontong walaupun di Malaysia nasi merupakan menu utama.

"Disebabkan saya berketurunan Bawean maka ibu dan ibu saudara sentiasa menghidangkan lontong. Secara tidak langsung, ia mengajar saya mengenali makanan ini dan tidak melupakan asal usul kami," kata Ermaniah.

Ermaniah mula belajar membuat lontong sejak umurnya sepuluh tahun. Mengakui pada peringkat awal dia hampir berputus asa, jelasnya: "Lontong buatan saya beberapa kali pecah ketika direbus."

Anak kelahiran Segambut, Kuala Lumpur itu menerima banyak tempahan lontong setiap kali lebaran dan kenduri-kendara.

Sambil menyemat lidi kecil di pangkal kelongsong lontong, Ermaniah menjelaskan ada dua faktor yang menyebabkan lontong pecah. Pertama, beras yang diisi dalam daun pisang yang nipis, kedua mungkin ikatan di bahagian hujung dan pangkal yang diikat tidak kuat.

Pisang batu

Kenyataan Ermaniah turut disokong oleh ibu saudaranya, Rosnah Jaafar, 55. Menurut Rosnah, mengikut tradisi masyarakat Bawean di Indonesia, lontong wajib dibuat menggunakan daun pisang batu.







Saiz daunnya bukan sahaja lebar dan tebal tetapi ia menghasilkan aroma yang menyelerakan. Warna hijau daun pisang yang luntur pada bahagian luar lontong lebih membangkitkan selera.

"Bahagian luaran lontong di Bawean berwarna hijau pekat kerana kami menggunakan daun pisang batu. Sebaliknya, di Malaysia bahagian luar lontong tidak begitu hijau kerana sukar untuk mendapatkan daun pisang batu.

Justeru daun pisang abu digunakan bagi menggantikan daun pisang batu kerana daunnya lebar dan tebal. "Pisang abu boleh digunakan untuk membuat lontong, buahnya boleh dimakan dan jantung pisang pula dibuat ulam," terang Rosnah.


Ibu kepada empat orang anak itu sempat menceritakan pengalamannya pulang ke kampung halamannya di Kampung Gunung Teguh, Pulau Bawean, Indonesia.
Rosnah yang fasih berbahasa Melayu dan Bawean menjelaskan, baik sarapan pagi, tengah hari dan makan malam majoriti penduduk kampung gemar menikmati lontong. Agak sukar melihat penduduk kampung menjamu selera dengan nasi putih dan lauk-pauk.

"Selain kuah lodeh, lontong dimakan bersama sup soto, dicicah dengan serunding ataupun rendang. Paling utama lontong dimakan bersama kuah kelacelok yang seakan-akan lauk asam pedas.

"Mereka tidak pernah bosan membuat dan menikmati lontong setiap hari. Bahkan, ia boleh dimakan pada bila-bila masa. Jika lontong melalui proses pembuatan dan sukatan yang betul maka ia boleh bertahan antara dua hingga tiga hari," ujar Rosnah ketika ditemui Kosmo! di rumahnya di Kampung Seri Pechala, Damansara, Kuala Lumpur.
Kepada yang berminat mempelajari cara memasak hidangan lontong, sila hubungi Rosnah di talian 012-224 6732.





Panggilan Boyan


Berbicara mengenai masyarakat Bawean yang sebahagiannya besarnya adalah penduduk tetap Malaysia, Timbalan Presiden Persatuan Bawean Malaysia, Ahmad Nazar Salleh, 62, memberitahu, sebanyak 99 peratus rakyat Malaysia menggelarkan kelompok itu dengan panggilan nama Boyan.

"Barangkali nama Bawean bila disebut beberapa kali dengan pantas akan kedengaran seperti Boyan. Sukar dijelaskan sejak bila panggilan Bawean bertukar menjadi Boyan," ulas Ahmad Nazar yang berketurunan Bawean yang dilahir dan dibesarkan di Kampung Seri Penchala, Damansara, Kuala Lumpur.

Tambah Ahmad Nazar, kehidupan dan sosioekonomi masyarakat Bawean di Malaysia dan Indonesia jurangnya terlalu berbeza. Di Pulau Bawean, rakyatnya hidup dalam kemiskinan. Mereka bekerja sebagai pesawah, petani dan nelayan.

"Warga emas di sana banyak bergantung pada wang kiriman anak-anak mereka yang mencari rezeki di Malaysia. Daripada wang tersebut mereka berpeluang membeli makanan dan mengubah rumah dari rumah berdinding zink pada rumah batu.

"Kesempitan hidup banyak mengajar mereka supaya berjimat-cermat dan berbelanja ala kadar. Salah satu caranya mengukus nasi berbanding menanak dalam periuk. Ini kerana nasi yang dikukus tidak akan meninggalkan kerak dan setiap butir nasi boleh dimakan," kata Ahmad Nazar.
sumber : kosmoonline
Read rest of entry

BAHASA ISYARAT

Bahasa isyarat merupakan kaedah komunikasi yang tidak menggunakan suara, tetapi pergerakan tangan, badan dan bibir untuk menyampaikan maklumat dan melahirkan fikiran seorang penutur. Bahasa isyarat berkembang di kalangan masyarakat tuli, dan juga digunakan oleh suadara-mara penutur tlui, atau jurubahasa.

Terdapat bahasa isyarat yang berjaya diiktiraf sebagai satu bahasa seperti Bahasa Isyarat British atau sebagai bahasa rasmi seperti Bahasa Isyarat New Zealand; ada juga bahasa isyarat lain tidak tidak mendapat pengiktirafan langsung.
Kemajuan bahasa isyarat di dunia boleh dibuktikan dengan kemunculan dan perkembangan dalam puisi bahasa isyarat dan juga persembahan pentas yang lain.(1)




ILMU DI AIDILFITRI
Keinginan untuk mengetahui bahasa isyarat ini melonjak-lonjak sejak akhir-akhir ini. Lebih-lebih lagi bila terasa sukar berkomunikasi dengan seorang adik sepupu yang kurang upaya(bisu dan tuli). Teringat sepupu yang sedang mendalami ilmu Pendidikan Khas di UPM, jadi...pertemuan hari raya ini saya manfaatkan sepenuhnya untuk mempelajari serba sedikit bahasa isyarat dari beliau terutamanya tentang abjad. ALHAMDULILLAH, saya dapat mempelajarinya dengan cepat dan mudah. Selesai belajar abjad, sepupu mengajar juga beberapa perkataan lain seperti ibu, kakak, ayah, abang, adik, cucu, nama, siapa, mengapa, awak, saya dan lain-lain.


Berikut saya sertakan gambar untuk mempelajari abjad bahasa isyarat yang saya dapati dari sesawang berkaitan. SELAMAT BELAJAR!






Read rest of entry

ALFATEHAH:As-Syahid Obaidah Al-Qudsi







Seorang graduan UIAM, Ubaida M.A Al Qudsi , bekas pelajar dalam jurusan komunikasi yang bakal konvo tahun ini selepas Eid dilaporkan syahid di Palestin selepas dua minggu cedera ditembak tentera Israel. Beliau merupakan penggerak aktif Al Aqsa Society. Beliau ditembak 6 kali di perut dan kepala. Beliau meninggal dunia pada 13 September 2009 di sebuah hospital Israel. Semoga rohnya ditempatkan Allah bersama roh para syuhada.


Read rest of entry

RAMADHANKU


Ramadhan terakhir di iium....
Ramadhan yang paling kurindu pastinya....

Terima kasih BAH(ahli ghurfati)...
Saling berjaga untuk sahur..
Tumpangkan saya (motor) untuk taraweh di masjid...

Terima kasih ZU & KAK FARAH,
Jalan-jalan dibazar ramadhan...
Cari juadah untuk berbuka...

Terima kasih sekali lagi buat ZU dan ahli ghurfah...
NOR, KAK MA' & ADAH....
Iftar bersama kalian salah satu memory yang takkan pernah saya lupakan...

Terima kasih mrc dakwah mahallah...
memberi peluang untuk saya menambah pengalaman melalui amanah yang diberi
tak lupa juga buat sahabat-sahabat se'amanah'...
NOR-TI-KAK QARI-ANA-RABEAH-SYUHADA-HERNA
Terima kasih kepada yang sudi back up giliran saya
Moga ALLAH membalas keikhlasan kalian dengan pahala yang berlipat ganda

Terima kasih pihak mahallah
Majlis khatamul quran...
Moga bertambah keimanan...
Jamuan iftar jamae...
Mengeratkan lagi ikatan persaudaraan...

Terima kasih sekali lagi untuk semua
Moga kita diberi peluang untuk menyambut ramadhan akan datang...

AMIN YA RABB



Read rest of entry

MENJADI WANITA INDAH


Menjadi wanita, adalah anugerah terindah dan keindahan yang menjadi perhiasan dunia. Menjadi wanita solehah, adalah menjadi seorang yang cekal dan istiqamah dalam aura kasih dan kelembutan, yang lahir dari rahim ketaatan pada Rabbnya. Oleh itu, menjadi wanita adalah amanah yang harus dijaga, dan kesempatan yang tak selayaknya disia-siakan.

Mempamerkan lekuk tubuh dan kemilau rambut mungkin kebanggaan di mata umum, tapi sungguh, itu adalah kemurkaan di mata Allah SWT. Sementara jelas aturan itu telah ditetapkan, tentang bagaimana seharusnya wanita menutup aurat, bahagian – bahagian yang hanya halal oleh lelaki yang telah mengikatnya dalam misaqun gholidzoh. Menjadi wanita, adalah menjadi lokomotif bagi tumbuhnya jiwa – jIwa baru, itulah sebabnya mengapa wanita disebut-sebut oleh Nabi saw sebagai tiang Negara, bahkan berperan besar dalam terciptanya peradaban manusia. Dan pada kenyataanya sejarah telah membuktikan demikian, bahwa selalu ada wanita hebat dibelakang lelaki hebat.

Mulianya wanita, hingga syurga pun di bawah telapak kakinya. Beruntungnya wanita, yang disebut tiga kali sebelum akhirnya lelaki ketika seorang sahabat bertanya pada kekasih Allah, siapakan yang seharusnya ia hormati. Dan terjaganya wanita dalam kesolehan, hingga ia menjelma menjadi perhiasan terindah dunia.

Namun, di sisi garis yang lain, ketika menjadi satu penyusun kalimat dalam rangkai kata harta, tahta, wanita. Maka itu adalah bahasa kehancuran bagi kaum adam yang penuh gejolak nafsu duniawi. Wanita, yang telah mengambil peran kewanitaannya sebagai senjata syaitan, senjata paling mematikan yang pernah ada dalam sejarah manusia.
Ya, sekat itu jelas, peranan yang satu menjadikannya sebagai perhiasan terindah, sedang yang lainnya sebagai senjata syaitan dan iblis! Lalu muslimah, disisi mana yang kita inginkan? Itu adalah pilihan.. Dan pilihan hanya sebatas tawaran. Tidak ada yang memaksa disini... Namun ingatlah, bahwa setiap hal yang diakukan, setiap pilihan yang diputuskan, harus dipertanggungjawabkan dihadapan sang pemilik alam raya, dimana tika itulah sebuah ketetapan tak mampu lagi digubah.......

WALLAHUA'LAM

*Diubah suai dr sumber kf.muslimah
Read rest of entry

MOHON KEKUATAN DIBULAN BARAKAH




16 RAMADHAN-ISNIN

Munaqasyah lil madah AOP. Terus ke rumah pak cik di pinggiran batu caves: iftar, taraweh dan sahur disana. Pulang semula ke UIA selepas solat subuh.
17 RAMADHAN-SELASA
Tiba di uia sekitar 7.15am, bersiap-siap untuk ke kuliah. Kelas pertama(8.30am-9.50am) madah nusus sye'riah abbasiah wa andalusiah. Kelas ke 2 (11-12.50pm), AOP. Terus ke masjid, solat zuhur, muraja'ah. Naum.......zzzZZZzzz...3.30pm-5pm kelas Prncple.Of Teaching Foreign Language. Kelas habis awal, tp dapat asgmnt. kena submit yaumul khamis. Tiba di mahallah sekitar 4.30pm, selepas solat asar, bersiap-siap ke musolla, majlis khatamul quran dan iftar jama'ie. Selepas itu, terus pulang ke bilik, solat maghrib dan bersiap-siap ke masjid, solat taraweh. Tiba dibilik sekitar pukul 11.15pm.

18 RAMADHAN-RABU
  • TASMI' HAFAZAN
  • PRESENTATION AOP


19 RAMADHAN-KHAMIS
  • IMTIHAN SYAFAWI : NUSUS SYE'RIYAH ABBASIAH WA ANDALUSIAH
  • SUBMIT ASGMNT
  • 11.30pm, BERTOLAK PULANG KE KAMPUNG...JOHOR BAHRU.


Minggu terakhir ramadhan di uia sebelum bercuti, waktu terlalu padat...antara tugasan kuliah dan ibadah m'hidupkan ramadhan...Kedua-duanya terlalu penting dan sangat syang jika dilepaskan. Semoga ALLAH beri kekuatan untuk melaksanakan segala tanggungjawab dan amanah yang perlu ditunaikan. DOAKAN SAYA.


" YA ALLAH, UBUN-UBUNKU DALAM GENGGAMANMU...QADA' MU KEPADAKU ADALAH ADIL, AKU MEMOHON KEPADAMU DENGAN SEPENUH PENGHARAPAN, JADIKANLAH ALQURAN SEBAGAI PENYEJUK HATIKU, CAHAYA DADAKU, PENGHAPUS DUKAKU DAN PENGHILANG KESEDIHANKU "

*curi-curi menaip dicelah-celah kesuntukan mencari bahan asgmnt di it.
Read rest of entry

MUSYTAQ BARDUH

Selesai solat taraweh, saya menerima mms dari kak ngah. Bahagia sangat tengok mms ni. Terubat sedikit rindu pada keluarga.....MISS U ALL....ABADAN ABADA...syukran untuk angah kerana tak pernah jemu melayan kerenah ude yang selalu minta mms.......Gambar-gambar dibawah istimewa saya publish untuk tatapan ilfi fi misr...Dulu ammu dukung dira masih baby, sekarang dah besar & she looks so sweet..........

Gambar mereka ketika taraweh di rumah.....

DIRA HABIBTY


DIRA WITH BELOVED ANGAH : SITI FATIMAH


DIRA WITH MY BELOVED YOUNGER BRO : AIDIL IKHWAN
Read rest of entry

KISAH CINTA DIBULAN RAMADHAN




Tiada lafaz yang lebih indah, selain berzikir dengan ASMA' ALLAH dan berselawat keatas Rasulullah, khairu khalqillah. Tirai ramadhan hampir ditutup...selagi diberi qudrat, sama-samalah merebut pahala yang berganda di bulan yang penuh maghfirah, rahmat dan barakah ini. Adakalnya diri tetap leka dengan nikmat dunia. Mujur masih ada iman dan akal yang mampu mengawal si rakus yang bernama NAFSU. Walaupun wanita ma'ruf dengan 1 akal dan 9 nafsu, mudah-mudahan diriku mampu menggunakan satu-satunya akal ini agar ia sentiasa a'la daripada musuhnya(nafsu).....

SURATAN ATAU KEBETULAN
Tak tahu mengapa, minggu ni 3 sahabat dari departmant berlainan mengadu kisah cintanya. Walhal, kami tidaklah begitu rapat. Mafi musykilah.....selagi tidak mengganggu waktu-waktu khusus saya, saya sentiasa bersedia untuk menjadi pendengar setia....


KISAH 1


Ketika moreh selepas solat tarawih.
"akak...makanlah kuih ni, jangan malu-malu...."

" terima kasih banyak-banyak... akak bukan tamu, tak perlulah hidang-hidang...nanti kalau akak nak akak ambil sendiri..."

Itu fenomena hiwar yang sering kali berulang antara saya dan ani(bukan nama sebenar) , selaku ajkt dakwah mahallah. Ketika kami asyik menikmati kuih dan syai,tiba-tiba ani bersuara.

"Akak...sedihlah....CINTA SAYA TIDAK KESAMPAIAN......"

"Eh....kenapa ni.....?"

"Saya berkawan dengan seseorang. Saya hormat dia. Saya kagum dengan dia. Dia baik, soleh. Alhafiz. Memang kami berkawan biasa sahaja, tapi kalau saya cuba nak menjauh, dia makin dekat dengan saya. Setiap kata-kata dia, selalu bagi harapan pada saya. Pernah saya dengar dia dan seorang sister ni bercouple. Saya tanya baik-baik, tapi dia menafikan. Dia yakinkan saya yang dia masih single. dan tak mau saya fikir tentang kata-kata orang. Saya pernah nak pinjam buku dia, dia kata dah bagi orang lain. saya tak kisah, saya cari kawan lain untuk pinjam buku yang sama. tiba-tiba dia kata, dia gurau je, buku dia ada, buat ape nak pinjam orang lain punya...dia bersungguh suh saya pakai buku dia dan suruh saya pulang semula buku yang dah saya pinjam. tak beri harapan ke namanya tu kak? waktu haro lahir saya, dia tanya saya, nak hadiah ape? nak hadiah yang cepat habis atau hadiah yang boleh simpan buat kenangan....? apa maknanya tu kak? buat apa dia layan saya macam tu sekali? hatta kawan-kawan saya sendiri perasan dia layan saya lain...istimewa.... Saya tak mau bermain dengan perasaan saya sendiri, saya beranikan diri untuk bertanya, tentang isi hati.....dia tolak saya...tapi tak cakap direct dengan saya. dia msg kawan baik saya. dia aibkan saya. dia kata saya terhegeh-hegeh kat dia....sedihnya saya kak....terkejut saya dia buat macam tu. dia ingat kawan saya yang dia msg tu tak tau semua pasal kami. walhal dari a-z saya sentiasa cerita apa sahaja tentang dia dan saya...Jadi kawan saya tak endah msg dia, dan suruh saya bersabar. yang saya tak boleh terima, dia nafikan pada saya kisah yang dia "dah berpunya". Tapi dia bagitau pada kawan saya dia dah berpunya.lebih menyedihkan bila wanita tu adalah wanita yang dia nafikan depan saya.A pa maknanya semua ni kak? Saya sedihla....dulu saya berkawan dengan orang biasa-biasa. agama tak seberapa, bila dia pergi dari hidup saya, dia buat hal...saya tak kisah. tapi ini? orang yang saya pandang soleh kak....Al hafiz pulak tu....dikagumi ramai...orang hormat dia...tap apa kak? saya rasa sama jek dengan orang yang biasa-biasa tu....hmmm....betullah kata akak, jangan mudah percaya dengan lelaki...walaupun dia sentiasa berkopiah/bersongkok putih................"

"Jangan anggap semua lelaki berkopiah macam tu, hanya segelintir sahaja. Ala kulli haal berhati-hati dalam berkawan. wanita yang baik kan untuk lelaki yang baik....Akak tahu hati budi ani, ani seorang yang baik. Bersyukur sangat ALLAH dah tunjuk awal-awal lagi dia dah berbohong dan khianat pada ani. Itu tandanya dia memang jelas tak baik...Tak sesuai untuk orang sebaik ani...."

" sungguh ke sya baik kak....? saya tak dapat macam yang akak dapat...akak jagalah elok-elok tau...Kalau saya, saya tak nak pikir lagi pasal lelaki..saya nak jadi macam rabiatuladawiyah....saya harapkan cinta ALLAH je sekarang ni....akak doakanlah saya...."

******************************************

KISAH 2


IIUM SHAHS MOSQUE.
Selesai berwudhu' untuk solat zuhur. Tiba-tiba terserempak dengan kak zu(bukan nama sebenar).

"Sal....lama tak jumpa.apa khabar...?"

"ALHAMDULILLAH...sihat kak.."

"EH....dah walimah ke belum ni? "

"Belum ada rezeki kak..."

"Lamanya...habis bila nak langsung?"

"InsyaALLAH....ada rezki nanti langsung...doakanlah.."

"Sal ada masa tak? akak nak tanya sesuatu lah..."

"Insyaallah ada waktu. kelas saya pukul 3.30pm nanti....nak tanya ape?"

"Malu nak cakap, akak....ada berkawan dengan seseorang. Akak yang taqdim dia...ALHAMDULILLAH jawapannya positif. Yang jadi masalah sekarang ni...akak tak mampu jaga hati. Asyik nak teringat je....terbayang je muka dia. Takutnya akak...Macam mana ni?"

"Ada rancang ke arah perkahwinan tak kak? Kalian berdua dah sama-sama istikharah?

"ALHAMDULILLAH sudah....memang kami dah sepakat. Tapi bagi pihak dia, ada maslaah sedikit. dia ada tanggungjawab. Dia kata, paling awal pun boleh langsung aqad 3 tahun dari sekarang...tu paling awal...bayangkanlah...macam mana akak nak tunggu 3 tahun tu? sekarang je pun akak asyik nak terpikir dia je.....ada tak petua nak jaga hati? bagitaulah akak....."

Saya terkedu sebentar...mengimbas kembali antara saat-saat perjuangan dalam hidup saya. Melawan ihsas untuk menjaga hati. Hanya ALLAH dan bakal zauj yang tahu. Jatuh bangun kami memperjuangkan segala-galanya...

*jawapan saya untuk soalan kak zu ketika itu tak dapat saya paparkan disini.SIR.
*********************************************************

KISAH 3


Perjalanan pulang dari bazar ramadhan ke mahallah bersama kak ayu(bukan nama sebenar).

"Sal....tanya sikit boleh...."

"Tanya apa kak..."

"Kalau kita suka seseorang...memang kita dapat tahu dan rasa ke yang dia tu bakal suami kita.....?"

"Soalan akak ni bagi saya agak subjektif....benda berkait dengan ihsas kak..itu terletak dalam hati masing-masing macam mana nak menilai..."

"Habis...macam mana sal boleh terima bakal suami sal tu? Apa yang sal rasa masa terima dia? macam mana buat keputusan?"

" Dia taqdim saya sebelum bertolak ke mesir...Sepanjang berjauhan, saya pikir balik apa ihsas saya pada dia...Saya rasa selesa bila dengan dia, banyak keserasian..bahagia yang saya rasa lain...saya rasa tenang...yang paling penting dia selalu ajak saya untuk lebih dekat dengan ALLAH...Kemudian saya laksanakan usha terakhir, DOA, HAJAT & ISTIKHARAH...sebelum hubungan kami pergi lebih jauh....saya suruh diapun istikharah juga...dia tak bagitau saya jawapan istikharah dia. Tapi selepas 2 tahun,dia balik cuti ke malaysia dan dia tekad untuk merisik saya, itu jawapan yang sudah memadai bagi saya untuk istikharah yang dia buat....WALLAHUA'LAM... eh...jawapan saya dah terkeluar tajuk ke kak....maaf kalau tak da jawapan untuk persoalan akak. tapi itulah proses yang saya lalui berkait dengan hal-hal proses menerima bakal suami ni......kenapa ni kak...akak tengah dirisik orang ke? "

"hihihihi….takdelah...... ...(tersipu-sipu malu...) "

"hmmm....takpelah kalau akak tak nak berterus terang... pesan saya, akak pikirlah elok-elok sebelum buat keputusan. Nak pilih calon suami ni, dengan "rasa" sahaja tak cukup kak...Apa yang penting banyakkan doa dan minta petunjuk dari ALLAH.....saya tak masyi lagi soal ni. Akak cuba tanya pada akak-akak yang mutazawwijah. Mungkin mereka boleh beri jawapan yang lebih memuaskan hati akak....."

***************************************




CATATAN BUAT

KISAH 1:
Berpeganglah dengan kalamullah ini...
والطيبت للطيبين والطيبون للطيبت
Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula) . Surah Annur 24:26

Cinta ALLAH adalah segala-galanya. Cinta yang hakiki. Cinta yang tidak mati. Berserahlah padanya, hulurkan seluruh cintamu padanya. Moga suatu hari nanti DIA anugerahkan seorang lelaki yang soleh untukmu, sebagai balasan rasa cintaNYA padamu.

KISAH 2:
Penyair Arab ada mengatakan:

Cinta merupakan anugerah takdir,
Pertama kali datang terlihat bak air yang tenang.
Namun ketika seseorang yang bersangkutan menerjuninya,
Tenggelamlah ia didalamnya, tak tertolong lagi.

Cinta yang lalai hanya akan membawa kita kepada sifat alpa, dan seterusnya kita hanyut dan lalai dari mempersiapkan diri untuk keperluan dunia akhirat. Sama-samalah kita menjaga perasaan cinta ini. Sentiasa betulkan niat, semoga ALLAH sentiasa memandu kita agar cinta insan yang hadir berada dilandasan yang diredhaiNYA.

KISAH 3:
Pesan RASULULLAH SAW,
" Jika datang kepada kamu sesiapa yang kamu redhai agama dan akhlaknya maka nikahilah dia. Jika tidak dilakukan akan berlaku fitnah di muka bumi dan kerosakan berleluasa.~Riwayat Albaihaqi~

Doa yang ingin saya kongsi bersama,

اللهم زَوِّجْنِي زَوْجًا صَالِحًا

ربَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا قُرَّةَ أَعْيُن وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا


*********************


LUAHAN HATI

Kepada sahabat-sahabat yang sering bertanya dan mempersoalkan bila walimah saya akan berlangsung? Kenapa lama sangat mengikat?

Fahamilah......
ليس للمتحبابين مثل النكاح
"Tiada yang lebih membahagiakan dua orang yang saling menyukai kecuali menikah"
~Riwayat Suyuti~ ّ

Begitu jugalah yang kami rasakan.Bukan kehendak kami menunda tarikh untuk disatukan, menghalalkan segala yang haram sekaligus menunaikan sunnah Rasul tercinta.

Bagi mereka yang telah disatukan, ALHAMDULILLAH. REzeki memihak pada mereka. Namun janganlah mengecam dengan sewenangnya. Fahamilah keadaan kami. Kami harus akur dengan kehendak walidain. Sebagai seorang anak, ada tanggungjawab yang perlu dilaksanakan dan diutamakan. Kami hanya mampu berharap dan berdoa, agar dipermudahkan segalanya. REDHA ALLAH, REDHA WALIDAIN. Itu yang kami harapkan. Moga sahabat-sahabat memahami.




Read rest of entry
 
Lilypie - Personal pictureLilypie Pregnancy tickers